SDN 2 Muara Ciujung Timur

Internalisasi Nilai Religius dan Karakter Bangsa di SDN 2 Muara Ciujung Timur: Mencetak Generasi Berakhlak Mulia

Internalisasi Nilai Religius dan Karakter Bangsa di SDN 2 Muara Ciujung Timur: Mencetak Generasi Berakhlak Mulia

Loading

Fondasi Spiritual: Mengapa Agama Menjadi Pilar Utama Pendidikan Dasar?

SDN2MCT – Di SDN 2 Muara Ciujung Timur, kami memandang pendidikan bukan hanya sebagai proses transfer ilmu pengetahuan (transfer of knowledge), tetapi yang jauh lebih utama adalah proses pembentukan karakter (character building). Di tengah arus globalisasi yang membawa berbagai pengaruh budaya luar, pondasi agama menjadi filter atau penyaring yang sangat krusial bagi anak-anak usia sekolah dasar. Kami percaya bahwa kecerdasan intelektual yang tidak dibarengi dengan kecerdasan spiritual dan moralitas akan menjadi bumerang bagi masa depan bangsa.

Kabupaten Lebak, khususnya Rangkasbitung, memiliki akar budaya masyarakat yang religius. Oleh karena itu, sekolah kami menyelaraskan kurikulum nasional dengan kearifan lokal yang menekankan pada nilai-nilai ketakwaan. Pendidikan karakter berbasis religi di SDN 2 Muara Ciujung Timur bertujuan untuk menciptakan profil siswa yang tidak hanya unggul dalam angka-angka rapor, tetapi juga memiliki integritas, kejujuran, rasa empati, dan perilaku yang santun terhadap sesama.

Rutinitas Pembiasaan Pagi: Membangun Kedekatan dengan Sang Pencipta

Kami percaya bahwa karakter dibentuk melalui kebiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang setiap hari. Di SDN 2 Muara Ciujung Timur, kegiatan pagi diawali dengan serangkaian program religius yang melibatkan seluruh warga sekolah:

  1. Pembacaan Asmaul Husna dan Doa Bersama: Setiap pagi sebelum pelajaran pertama dimulai, siswa dipandu untuk melantunkan nama-nama baik Tuhan dan berdoa agar proses belajar diberikan keberkahan. Hal ini menciptakan suasana batin yang tenang dan siap untuk menerima ilmu.
  2. Program Tahfidz Ringan (Hafalan Juz Amma): Kami memiliki target hafalan harian untuk surat-surat pendek dalam Al-Qur’an. Program ini tidak hanya melatih daya ingat anak, tetapi juga menanamkan kecintaan terhadap kitab suci sejak dini. Bagi siswa non-muslim, kami menyediakan ruang khusus untuk melakukan pendalaman kitab suci mereka bersama guru pendamping.
  3. Kultum (Kuliah Tujuh Menit) Siswa: Secara bergilir, siswa diberikan kesempatan untuk memberikan nasihat singkat di depan teman-temannya tentang nilai-nilai kebaikan seperti kejujuran atau rasa hormat kepada orang tua. Ini adalah latihan kepemimpinan sekaligus internalisasi nilai moral.
Buat Kamu  Mewujudkan Sekolah Ramah Anak di SDN 2 Muara Ciujung Timur: Lingkungan Belajar yang Aman, Nyaman, dan Inklusif
Internalisasi Nilai Religius dan Karakter Bangsa di SDN 2 Muara Ciujung Timur: Mencetak Generasi Berakhlak Mulia
Internalisasi Nilai Religius dan Karakter Bangsa di SDN 2 Muara Ciujung Timur: Mencetak Generasi Berakhlak Mulia

Integrasi Karakter dalam Setiap Mata Pelajaran (Hidden Curriculum)

Pendidikan karakter di SDN 2 Muara Ciujung Timur tidak hanya berhenti di mata pelajaran Agama. Kami menerapkan apa yang disebut sebagai Hidden Curriculum, di mana nilai-nilai karakter disisipkan secara halus dalam setiap interaksi dan materi pelajaran lain.

Misalnya, dalam pelajaran Matematika, guru menekankan nilai kejujuran dan ketelitian. Dalam pelajaran Olahraga, nilai sportivitas dan kerja sama tim menjadi fokus utama. Dalam pelajaran IPA, siswa diajak untuk mensyukuri kebesaran Tuhan melalui keajaiban ekosistem alam. Dengan cara ini, siswa tidak melihat karakter sebagai teori yang harus dihafal, melainkan sebagai gaya hidup yang harus dipraktikkan dalam segala situasi.

Peran Strategis Guru sebagai Uswatun Hasanah (Teladan yang Baik)

Anak-anak adalah peniru yang ulung. Di SDN 2 Muara Ciujung Timur, kami menekankan bahwa setiap guru adalah “kurikulum yang berjalan”. Guru tidak boleh hanya menyuruh siswa jujur sementara mereka tidak disiplin waktu. Guru-guru kami berkomitmen untuk menjadi teladan nyata dalam bertutur kata yang sopan, berpakaian yang rapi, dan menunjukkan sikap menghargai kepada siapa pun. Keteladanan ini jauh lebih efektif daripada ribuan kata-kata nasihat. Lingkungan sekolah yang penuh kasih sayang dan saling menghormati di Rangkasbitung ini menjadi tempat persemaian yang subur bagi tumbuhnya karakter-karakter positif siswa.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *